Rabu, 15 September 2010

Gili Trawangan,never ending beautifull party island (pesona 3 Gili)













Gili trawangan merupakan salah satu jajaran 3 pulau di sebelah barat-utara pulau lombok,berbatasan langsung dengan laut jawa.dan pulau terluar diantara 3 gili tsb.yang cukup mengundang pertanyaan adalah kenapa gili trawangan menjadi yang teramai diantaranya dan ada kesan seakan-akan sdh tersegmentasi gili air untuk wisata keluarga dan biasanya wisatawan local masyarakat sekitar,gili meno (terletak diantara 2gili tsb) menjadi tujuan para honeymooners (just married couples) karena suasananya lebih tenang dan paling sedikit di bangun fasilitas pariwisatanya,dan gili trawangan menjadi central perhatian dari pengunjung atau turis domestic ataupun mancanegara.bahkan nama gili trawangan sudah bergaung diantara para bule melebihi turis domestic.terkenal sebagai neverending party island (saking banyaknya pesta yang tergelar),bahkan yang membuat aku sangat shock adalah aku menemukan bar khusus untuk bule Irish (turis dari Irlandia),heran bukan di pulau sekecil itu terdapat hotel lengkap dengan bar nya dengan nama dalam bahasa Irish.mungkin bar pertama di Indonesia yang menyuguhkan makanan dan minuman khas Irlandia.

Ada banyak cara menuju 3 gili ini :
langsung dari hotel di daerah senggigi,jadi lansung carter dari pantai,biasanya kita akan ditawari pihak hotel,tetapi secara pribadi aku sarankan jangan,selain moda perahu yang ditawarkan juga sama-sama aja seperti yang ada di pelabuhan lembar (perahu bermesin)tapi yang bikin terngangah adalah harga carter yang diminta,antara 400-500rb.(maaf deh pak terima kasih….)
dari senggigi kalau kita mau agak sedikit menjadi bolang (bocah petualang)ada angkot menuju pemenang dank e lembar hanya dengan ongkos 4rb saja,berhubung setelah kami reka-reka jalur pesisir barat ini di peta akan menyusuri pantai2 dan teluk2 indah,maksud kami pastinya kita berencana berhenti sejenak hanya sekedar mengagumi atau narsis ambil foto-foto.jadi gak papa lah kita ambil moda transportasi alternatif.
Naik taksi,kalau dipikir akan jauh lebih nyaman dan menyenangkan,selain harga pasti kita akan memakai tariff argo local (tidak terlalu mahal),dan kalau kita bepergian rame-rame pasti kita akan bisa share ongkos tersebut rame-rame,and hasilnya sangat lebih murah dan manusiawi.ada tips dari kami untuk mengantisipasi sikap orang lombok terhadap turis dan traveler,mereka semua mengira kita pasti orang kaya (karena bisa ber plesir sampai pulau lombok),tapi itu kan gak fair bagi kami,setiap kami mencoba untuk mencoba pengalaman untuk naik moda angkutan local,selalu aja mereka seakan-akan memaksa jasa angkot mereka dengan cara carter,dan aku kira ini bisa dijadikan masukan bagi traveler lain jika berkunjung ke lombok.
Ongkos taksi kami ternyata sampai di pelataran parkir daerah bangsal (masuk kawasan daerah pemenang) tidak lebih dari 60rb dengan waktu tempuh tidak lebih dari 50 menit,itupun kami sudah berhenti mampir di point view di teluk malimbu untuk berfoto-foto.dari areal parkir atau mungkin pangkalan taksi (blue bird),kita diharuskan membayar biaya masuk retribusi taksi (gak tau resmi atau tidak)sebesar 2500;,dan secara peraturan masyarakat di sana,bus,mobil,atau taksi hanya bisa berhenti disini,dan kita di haruskan berganti dengan cidomo,tidak jauh sih sebenarnya,jalan kaki juga bisa,ongkos cidomo 5rb per orang .untuk sampai di dermaga pelabuhan bangsal .
Jangan terkejut bagi penganut keteraturan,hehehe,pasti akan kaget dengan keadaan dan pengaturan lalu-lintas perahu motor/boat yang keluar masuk.karena dikelola oleh koperasi dengan human resource yang apa adanya.belum lagi keadaan ruang tunggu calon penumpang /turis yang akan nyeberang ke sana,sangat memilukan dan sekaligus memalukan.betapa tidak ,pulau kecil ini yang gaung nya udah sampai ke manca Negara,baik dari info mulut-ke mulut sampai info di internet,sungguh patut amat disayangkan.ini adalah salah satu bentuk atau wajah pariwisata andalan yang menjadi andalan di program visit lombok –sumbawa di tahun 2011 atau bisa dikatakan etalase jualan kita di bidang pariwisata,tapi keadaannya amat memalukan.saya saja sebagai turis local amat malu dengan keadaan ini,apalagi pas aku memasuki toilet di gedung ini.wuuuh super duper kemproh.kesannya amat tak terawat.harusnya ini pekerjaan rumah bagi pemda dan instansi terkait setempat.

Harga tiket penyebrangan relative murah dan terjangkau dengan bermacam jenis tiket,on way ticket,bolak balik.atau carter.dengan range harga:
Ke gili air :8000;
Ke gili meno :9000;
Ke gili trawangan : 10.000;
Carter boat :180.000;

Dan disinilah aku mau menulis keanehan yang kita dapat,hal ini juga di perparah oleh para ulah makelar perahu yang mempermainkan kami dengan seenaknya.jangan kita pikir kalau kita pikir apabila kita sudah carter akan mendapatkan fasilitas lebih dahulu berangkat atau diutamakan karena kita dah memilih paket carter (logikanya kan harus begitu),keadaan malah berbalik,malah kita dibuat heran dan bengong dengan manajemen atau pengaturannya.berkali –kali kami tanyakan atau bahkan komplain ke pihak loket ,tapi jawabnya kesannya tidak tahu menahu tentang hal ini.mereka hanya menjawab apa adanya,”tunggu sebentar pak,perahu jumlahnya terbatas,”sabar pak.,perahu masih menuju kesini.padahal kita lihat di depan mata masih banyak perahu nggangur dan malah untuk tiket public (umum)dengan harga tiket 10rb yang sudah bolak-balik di berangkatkan lebih dulu…..bete banget kan ?
Dan sia-sialah kita menunggu yang hampir 1jam lamanya tampa ada kejelasan kapan kita akan diberangkatkan,tiba-tiba kapten boat(istilah bagi pemimpin boat,entah yang punya atau bos mereka),mendekati kita dengan menawarkan deal yang cukup aneh,uang kita dikembalikan 100rb tapi kita akan di gabungkan dengan rombongan lain yang katanya berjumlah 5orang ,ya udah lah gpp,kembalikan uang kami,berangkatkan kami,karena waktu dan energi abis untuk ngomel dan komplain.lah kok kami 1 boat dengan orang Surabaya dan sidoarjo juga,dan meledaklah sumpah serapah kami serta guyonan khas suroboyoan kami ketemu orang satu asal,hahaha.
Namanya juga traveler,bukan kita namanya kalau ga bisa narsis,diatas perahu yang melaju kencang disertai ombak kencang pun masih bisa aja bergaya diujung boat.cepret sana cepret sini.pokok’nya narsis is number 1.travelling bisa menjadi sangat berkesan apabila secara pribadi aku bisa berinteraksi dengan penduduk local (dalam hal ini pengemudi boat,yang super ramah dan sempet2 curhat ke aku),bagiku itu adalah moment yang tak kan mungkin terbeli selain view hunting.dapat merasakan dan mendengarkan mereka berkeluh kesah dan harapan2 mereka terhadap pembenahan atas nasib mereka kedepan (cukup visioner bagi seorang penduduk local aku kira),keluhan mereka terhadap ulah para makelar perahu yang kerap merugikan penghasilan mereka.emm pribumi makan pribumi,itulah istilah yang mereka bisikkan kepadaku disela-sela bapak tsb mengendalikan arah dan laju perahu ini.
Tidak sampai 1 jam jajaran 3 gili nampak mengundang melambai seakan melagukan simpony selamat datang.masih sempat aku lihat ombak yang menyapu gili meno (pulau yang di tengah)begitu bagus,ombak menyapu pantai dengan gerakan tidak biasa (karena letaknya yang dekat dng gili trawangan,otomatis ada selat kecil membelah 2 pulau kecil tsb)ombak besar dari laut jawa terpecah diantara selat kecil tersebut,membagi menjadi 2 seakan share mana yg ke gili trawangan dan jatah mana juga yg ke gili meno.coba deh perhatikan juga detil2 kecil tsb.pasti kesan kalian akan nambah juga.

Welcome to gili trawangan menyambut kedatangan kita,plus kebingungan yg menyergap bukan karena apa,tapi kita belum punya tempat untuk menginap karena browsing internet hotel2 sudah pada fully booked,(villa ombak,blue marlin,scallywags hotel dll).upacara penyambutan kita adalah berkeliling sepanjang jalan gili trawangan ini dengan sewa cidomo untuk mondar mandir mencari kamar hotel atau bungalow atau apapun lah kan kita cuman 1 malam aja disini,tapi oh my God,itu sudah menguras tenaga kita dan tenaga kuda cidomo itu tentunya.kita tidak menemukan kamar hotel yang masih tersedia/atau masih kosong.berputar lagi kearah utara pulau (area lebih sepi),masih juga nggak dapet,pas kebingungan di atas cidomo,kok ketemu ma salah satu penumpang boat kami tadi yang sdh nyantai di depan stan penyewaan alat snorkelnya,kita dibantu untuk mendapatkan kamar (apa aja lah asal bisa buat tidur).dan akhirnya kita dapat sebuah penginapan bernama “jesicca bungalow” dengan harga tawar menawar yang kita dapatkan dengan harga 200rb semalam lumayan lah sdh ada ac nya,at least kita bisa tidur dan letaknya persis di depan pantai agak mendekati areal snorkeling dengan “blue coralnya “ yang dah diketahui oleh para penikmat snorkel di seantero jagat.

Kalau kalian emang pada demen liat bule2 sun bathing ,kita emang di tempat yang sangat pas,kaarena kita kemaren dating jg pas waktu lebaran ,pulau ini belum dibanjiri oleh turis local,jadi kemaren kita merasa bukan kayak di Indonesia,kita malah jadi risih aja di liatin bule,jadi beda sendiri di Negara kita sendiri (gitu kira2 sensasinya),teman ku malah di kira turis jepang atau korea secara face dia mengarah kesana.tapi ada ga enaknya bagi dia orang selalu anggap dia sebagai orang kaya/turis kaya (tau lah ….turis jepang kebiasaan mereka kayak apa kalau mereka wisata?).

Waktu ga kami sia-siakan untuk ke pantai hanya sekedar main-main air secara kita bertiga bukan perenang yang handal (bahkan 2 dari kita ga bisa berenang sama sekali),wow wow wow itu adalah tragedy bagi kami,lah wong wisata kita banyak ke laut nya kita malah ga bisa renang sama sekali,”how lovely,hehehe”.gradasi warna pantai gili trawangan sangat bisa di acungi jempol,coba deh berjalan agak ke utara,dimana para bule dah jarang yang disitu,patokannya diseberang kita sdh ujung dari gili meno,coba liat warna air lautnya (mungkin tidak disadari oleh turis local),sangat amazing ,ajaib,baguuus banget.gradasi warna biru tua,lalu biru laut dan hijau turquasnya seperti kue lapis yang terpapar gitu aja di depan mata,begitu murahnya kami bisa menikmati warna laut yang seperti itu.Tuhan emang maha pencipta ya…,jadi langsung teringat akan symbol atau ikon atau warna pesawat yang dipakai oleh maskapai Garuda Indonesia yang sekarang,karena perusahaan penerbangan ini mengadopsi warna dari warna gradasi laut Indonesia yang emang sdh kondang ke mana-mana.coba deh cek sekali lagi warna pesawat garuda pada bagian ekor,maka pasti kamu akan bangga seperti aku sekarang yang sudah memiliki Indonesia.mungkin sambil bernyanyi-nyanyi “I love the blue of Indonesia..”.

Kalau pengen keliling pulau ini bisa kalian lakukan dengan berbagai cara,yang pertama bisa jalan kaki atau jogging pagi hari,(aku jamin pasti akan gempor kaki kalian),yang kedua bisa sewa sepeda dengan harga rata2 sekitar 40-50rb,mungkin bisa nego karena itu adalah harga bule (tetep aja bagiku itu mahal,coz aku adalah pengguna sepeda sejati,kemana2 juga pakai sepeda ontel),yang ketiga sewa aja cidomo.tips dari aku,beranilah menawar,sebut aja tawaran kalian jangan malu (coz malu pangkal bangkrut),jangan terpengaruh kalau mereka mengatakan kalau itu sudah harga koperasi,karena mereka selalu menaikkan dulu tariff mereka diatas harga koperasi itu (ngentit.bhs jawa).lakukan sore hari aja sekalian ngejar view atau koleksi foto sunset,terletak disebelah barat gili trawangan.cidomo bisa berhenti kok menunggu kita mengaabadikan moment sunset tsb.
Akhir kata dari aku met traveling dan ingat selalu tips dari aku
“do your travel with fun and style”

Hendrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar